Sebagian besar orang menganggap lalat adalah binatang yang membawa dan menyebarluaskan penyakit. Hal ini dibuktikan lalat yang hidup dan hinggap di sampah serta limbah bahan organik yang memiliki kandungan bakteri , virus dan kuman. Tidak sedikit dari kita ikut terkontaminasi bakteri, virus dan kuman yang dibawa oleh lalat yang hinggap di makanan dan minuman kita.
Namun dari hal itu semua tahukah bahwa lalat dalam ilmu sains dan hadist tidak hanya membawa penyakit, tetapi juga membawa penawarnya. Pernakah kita berpikir bahwa lalat yang hinggap di sampah atau kotoran, yang notabenenya nya pasti pada tubuhnya terdapat virus, kuman dan bakteri kenapa bisa bertahan dan masih berkembang biak hingga saat ini. Subhanallah, inilah kuasa Allah yang harus kita ketahui. Inilah rahasia Allah dibalik sayap lalat.
Pada zaman Rasulullah SAW, Rasul memerintahkan umatnya jika sampai lalat masuk ke dalam makanan dan minuman, Rasululullah SAW memerintahkan umatnya untuk menceklupkan lalat tersebut ke dalam makanan dan minuman baru setalah itu membuang lalat tersebut. Alhasil makanan dan minuman yang telah dicemari oleh lalat menjadi baik kembali. Mau tau rahasia Allah dibalik sayap lalat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersapda :
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً
Telah bercerita kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal berkata; telah bercerita kepadaku Utbah bin Muslim berkata; telah mengabarkan kepadaku Ubaid bin Hunain berkata; saya mendengar Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya penyakit dan sayap lainnya terdapat obatnya.” (HR. Bukhari, No. 3073)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَامْقُلُوهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً وَإِنَّهُ يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ الَّذِي فِيهِ الدَّاءُ فَلْيَغْمِسْهُ كُلُّهُ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadldlal dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Jika ada lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka celupkanlah lalat tersebut, karena sesungguhnya di dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat. Sesungguhnya lalat tersebut melindungi diri dengan sayap yang padanya terdapat penyakit, maka celupkanlah semuannya!” (HR. Abu Daud, No. 3346)
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ عُتْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ فِيهِ ثُمَّ لِيَطْرَحْهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً
Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Muslim bin Khalid dari ‘Utbah bin Muslim dari ‘Ubaid bin Hunain dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Apabila seekor lalat terjatuh ke dalam minuman kalian, hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut kemudian membuangnya, sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya.” (HR. Ibnu Majah, No. 3496)
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي طَعَامِ أَحَدِكُمْ أَوْ شَرَابِهِ فَلْيَغْمِسْهُ إِذَا أَخْرَجَهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً وَإِنَّهُ يُقَدِّمُ الدَّاءَ
Telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Ibrahim bin Al Fadhl dari Sa’id bin Abi Sa’id dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seekor lalat masuk ke dalam makanan atau minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia celupan sekalian jika ia mengeluarkannya sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan yang lainnya terdapat obat, dan ia akan mendahulukan penyakit.” (HR. Ahmad, No. 9344)
Subhanallah, sungguh besar rahasia Allah dibalik sayap lalat dan sungguh besar kuasa Allah untuk kita. Sungguh banyak sekali sabda yang telah diucakpan Nabi sejalan dengan sains modern. Kebenaran akan hadist ini dibenarkan dengan sejumlah penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli. Seperti studi yang dilakukan oleh Universitas Colorado di Amerika menunjukan bahwa lalat tidak hanya berperan sebagai karier patogen (penyebab penyakit) saja, tetapi juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat. Mikrobiota di dalam tubuh lalat ini berupa sel berbentuk longitudinal yang hidup sebagai parasit di daerah abdomen (perut) mereka. Untuk melengkapi siklus hidup mereka, sel ini berpindah ke tubulus-tubulus respiratori dari lalat.
Jika lalat dicelupkan ke dalam cairan, maka sel-sel tadi akan keluar dari tubulus ke cairan tersebut. Mikrobiota ini adalah suatu bakteriofag yang tak lain adalah virus yang menyerang virus lain serta bakteri. Virus ini dapat dibiakkan untuk menyerang organisme lain.
Dokter Mahmud Kamal dan dr. Muhammad Abdul Mun’in Husain, juga ikut menguatkan topik di atas dengan mengatakan bahwa kajian mengenai masalah ini sudah dilakukan sejak tahun 1871 oleh seorang guru besar di Universitas Hal, Jerman, yaitu Brifeld. Kemudian dilanjutkan oleh beberapa ahli dari beberapa negara, seperti Erneysten dan Cook dari Inggris, yang mengadakan penyelidikan sekitar tahun 1947 sampai 1950. (sumber : www.kompasiana.com)
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW di atas dan berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, apakah kita masih ragu untuk mencelupkan lalat (seluruh tubuhnya) kedalam makanan dan makanan kita ? atau kita tetap memakan makanan atau meminum minuman yang telah dicemari oleh lalat? Atau kita tidak memakan/meminum lalu mebuangnya ?. Setalah kita mencelupkan kembali lalat ke dalam makanan atau minuman kita, yang tadinya telah terkontaminasi sejumlah kuman, virus dan bakteri kini telah netral dan aman untuk dikonsumsi. Masi ragukah kita untuk melakukannya? (agl)
Penanggung Jawab Artikel :
Nama : Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah Almubarok)
Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com