Banyuwangi (21/11). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Banyuwangi mengadiri undangan Festival kebangsaan bertajuk “Kembang Setaman Harmoni Nusantara” pada Sabtu (16/11). Bertempat di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, kegiatan itu bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan kekayaan budaya dan tradisi dari suku-suku dan etnis lokal Banyuwangi.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi itu berlangsung selama 2 hari pada 15-16 November 2024. Festival tersebut juga dihadiri para tokoh pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh organisasi masyarakat lintas agama.
Selain malam puncak Festival Kebangsaan, terdapat pagelaran show kebangsaan dan berbagai kegiatan menarik lainnya. Seperti bazar aneka kuliner khas etnis, pemutaran lagu-lagu daerah, penampilan tarian antar ethnis hingga drama tari nusantara “Kembang Setaman”.
Pada acara malam puncak Festival Kebangsaan, Plt. Bupati Banyuwangi H. Sugirah, mengungkapkan bahwa Banyuwangi adalah tamansari nusantara yang berarti miniaturnya Indonesia. “Berbagai macam suku dan etnis ada di Banyuwangi,” jelasnya.
Sugirah menjelaskan warga Banyuwangi terdiri dari berbagai suku, termasuk suku Using, Mandar, Jawa, Bali, Madura, serta etnis Tionghoa dan Arab. “Kerukunan ini kemudian kami bungkus dengan festival kebangsaan ini,” ungkapnya.
“Beragam suku yang ada di Banyuwangi memperkaya tradisi seni dan budaya Banyuwangi yang tentunya menjadi modal sosial untuk membangun Banyuwangi. Kerukunan antar etnis Ini harus kita rawat dengan baik,” imbuh Sugirah.
Sementara itu, Plt. Bakesbangpol Banyuwangi Agus Mulyono, menjelaskan perbedaan yang ada tidak menghalangi warga Banyuwangi untuk hidup berdampingan guyub rukun saling menghargai dan menghormati sesama. “Alhamdulillah di Banyuwangi sudah tercipta kerukunan antar suku dan etnis dan Festival ini untuk memperkuat serta memelihara silaturahmi antar etnis dan suku,” ujar Agus.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD LDII Banyuwangi, Alfan Abdillah Sujono menyambut positif program Pemkab Banyuwangi, Festival Kebangsaan. Alfan memandang bahwa kegiatan ini merupakan wadah positif bagi masyarakat Banyuwangi dan lintas agama dalam menjaga kerukunan dan toleransi.
Alfan menambahkan, kebangsaan merupakan salah satu dari “8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa” untuk meningkatkan persatuan NKRI. “Harapannya, melalui kegiatan festival kebangsaan ini dan kontribusi LDII, kita dapat merawat nilai-nilai kebangsaan,” tutup Alfan. Editor: Thifla
Oleh: Wandi_Banyuwangi (contributor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng