Padang panjang(29/8).Duaratus orang generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumbar wilayah Barat, mengikuti Camping Permata CAI XXXVI. Kegiatan kali ini
memiliki tema “Kekeluargaan, Kerukunan, Cinta Kasih Sesama Manusia dan Alam Lingkungan”. Acara tersebut diikuti oleh generasi muda LDII dari 7
Kab/Kota yang ada di Sumatera Barat. Mereka terdiri dari Kabupaten Pasaman Barat, Kota Lubuk Basung, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang,
Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, dan Kabupaten 50 Kota. Pelaksanaan kegiataan dilaksanakan 28-30 Agustus 2015, dalam hal ini kegiatan
dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda yaitu 28-29 Agustus 2015 bertempat di Musholla Baitu Haq Padang Panjang dan Pada tanggal 30 Agustus 2015.
Untuk kegiatan di Musholla Nurul Haq Padang Panjang hanya diikuti oleh 40 pemuda/i yang merupakan perwakilan dari 7 kab/kota yang ada. Selam
dua hari mereka diberi pembekalan agama serta ilmu untuk bersosialisasi di tengah masyarakat dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Nanti. Bahkan selain itu, pembekalan dari sisi hukum juga diberikan berupa wawasan terkait bahaya dan dampak buruk Narkoba untuk generasi muda.
Untuk pemerian sosialisasi Narkoba ini langsung diberikan oleh Polresta Padang Panjang.
Selanjutnya pada tanggal 30 Agustus 2015 kegiatan dilakukan di Puncak Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dalam kegiatan tersebut diisi dengan
materi kepemimpinan. Materi tersebut disampaikan dalam bentuk games sehingga para peserta bisa mengerti bahwa dalam diri mereka memiliki jiwa
leadership dan membangun kekompakan dan kerjasama yang baik. Sehingga setelah mengikuti kegiatan tersebut mereka lebih mampu untuk mengelola
dan mengembangkan kemampuan tersebut.
Dewan Penasehat LDII Sumbar Drs.H. Masirin mengatakan bahwa kegiatan Camping CAI ini rutin dilakukan setiap tahun oleh LDII Sumbar. Kegiatan
ini merupakan turunan dari kegiatan yang dilaksanakan oleh LDII Pusat. Dimana setiap musim liburan dilakukan kegiatan tersebut. “Untuk kegiatan
kali ini dilakukan di Puncak Anai dengan kondisi alam yang bagus, sehingga mereka lebih mencintai alam yang telah dikaruniakan Allah kepada
mereka. Sehingga mereka mau merawat dan melindngi alam Indonesia ini dari kerusakan,”ungkapnya kepada Tim ICT,Miggu(30/9).
“Generasi muda merupakan tumpuan kita dimasa mendatang, jadi untuk menciptakan masa mendatang yang bagus mereka harus dibekali dengan ilmu
agama yang kuat. Tujuannya adalah setiap peserta menjadi seorang yang faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri, serta memiliki thobiat luhur
yaitu jujur, amanah dan Muzhid-muzhid yang akan bergunan bagi setiap individu mereka. Serta memiliki ketrampilan hidup dalam masyarakat dengan
sifat ingin kerjasam yang baik, kompak dan bisa rukun,”ucapnya.
Di tengah gencarnya pemerintah Indonesia membangun kembali pendidikan berkarakter pada setiap diri anak bangsa, LDII terus berkontribusi di
segala bidang mewujudkan para pemuda bangsa yang bermartabat, memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dengan mengedepankan para generasi penerus
yang profesional religius. “Menjadi harapan kita bersama ialah menjadikan bangsa kita ini besar dengan adanya pemuda dan pemudi yang memiliki
semangat juang yang tinggi, memiliki semangat kerja yang besar, dengan di bentengi keimanan terhadap Tuhan YME serta cinta kasih sesama
manusia”,tutupnya.
Ketua DPD LDII Kota Padang Panjang Drs.A Khalil Taj mengatakan tujuan acara ini diadakan jelas adanya, yaitu mempersiapkan generasi muda unggul.
Tidak hanya unggul dalam bidang keilmuan dunia akan tetapi juga memliki prinsip agama yang kuat. “Kedepannya kita berharap agar generasi muda
ini mampu menjadi profesional religius. Dimana Keilmuan yang mereka miliki dibarengi dengan pengetahuan agam yang kuat, sehingga tidak terjadi
paraktik-parktik buruk dalam bertugas nanti. Bentuk bangsa ini dimasa mendatang akan sangat bergantung pada didikan yang kita terhadap generasi
saat ini,”ujarnya.
Dikatakannya bahwa kegiatan CAI ini merupakan bagian dari pendidikan karakter yang diberikan kepada generasi muda LDII. “Kita tahu saat ini
pengaruh global yang begitu pesat tentunya memiliki dampak negatif. Seperti kemajuan teknologi yang tidak dapat kita tolak, namun harus
diimbangi dengan wawasan serta pengetahuan agama untuk bisa mengarahkan generasi muda untuk selalu bersikap positif dan terhindar dari
pelanggaran,”tutupnya.(*/NST)