DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat menggandeng Bank Mandiri Syariah dan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol dalam mendukung akselerasi ekonomi syariah di Sumatera Barat yang disampaikan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDII Sumbar di Auditorium Gubernuran Sumbar, Senin.
Penyampaian langkah akselerasi tersebut disampaikan dalam Petisi “AYo Dukung Ekonomi Syariah di Ranah Minang” sebagai dukungan untuk menggelorakan ekonomi syariah di ranah minang. Selain dalam Muswil juga dibahas tentang upaya penguatan ekonomi syariah di Sumbar melalui diskusi yang dipandu akademisi dari UIN Imam Bonjol dan Bank Mandiri Syariah.
Direksi Bank Syariah Mandiri (BSM) Sudirman menyatakan BSM membuka tangan selebar-lebarnya untuk membuat nota kesepahaman antara LDII dengan BSM dalam mendorong akselerasi pelaksanaan ekonomi syariah di Sumatera Barat.
Menurutnya pergerakan ekonomi syariah di Indonesia telah menunjukkan eksistensi yang signifikan, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia tak lantas membuat Indonesia menjadi negara pencetus hadirnya ekonomi syariah sebagai salah satu pilihan transaksi bagi masyarakat.
Ia mengatakan ekonomi syariah moderen justru berawal dari negara Inggris di Eropa, dan Singapura di Asia. Kedua negara tersebut telah mengawalinya beberapa tahun sebelum Indonesia.
“Sudah seharusnya jika Indonesia menjadi pihak yang paling berkepentingan dan berpengaruh terhadap sektor ekonomi syariah, baik di dalam negerinya sendiri, maupun di dunia,” katanya.
Hal ini tampak dari penggunaan Perbankan syariah yang baru mencapai 5,81 % dengan pendanaan 6,62 % dan pembiayaan 6,04%.
Hal ini disinyalir terjadi karena adanya anggapan bahwa tidak ada perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah serta prosesnya yang terlalu berbelit.
Ia mengatakan sosialisasi produk-produk bank syariah harus dilakukan sedemikian rupa agar manfaatnya dapat diketahui masyarakat luas.
Selain itu tantangan perkembangan teknologi digital yang masih belum jelas akadnya merupakan tantangan bagi eksistensi bank syariah.
Sudirman memaparkan pengaruh ekonomi syariah yakni diantaranya, berkurangnya inflasi, hilangnya riba akan menambah keberkahan, tatanan masyarakat yang jujur dan adil mengakibatkan hilangnya keserakahan, meningkatkan kesejahteraan masayarakat dimana semua transaksi dapat diukur dan memiliki kepastian.
Sementara itu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, M Zaky Mubarak Lubis memandang bahwa konten ekonomi syariah masih sangat minim dalam dakwah di masjid.
“Kita sangat mengharapkan peran LDII dalam syiar dakwah ekonomi syariah,” katanya.
Petisi tersebut juga ditanda tangani oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, jajaran forkopimda Sumbar dan tamu undangan lainnya.