Padang (3/11). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Sumatera Barat menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LDII Sumatera Barat, pada Sabtu (2/11). Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Ponpes Miftahul Huda, Kota Padang, Sumatera Barat.
Ketua DPW LDII Sumatera Barat H. Muchfiandi mengungkapkan Rakorwil tersebut digelar untuk menegaskan sikap netral aktif yang dipegang teguh LDII dalam menghadapi Pilkada serentak. Spesifiknya, sebagai organisasi LDII Sumbar tidak memihak calon kepala daerah manapun, namun tetap mendorong warganya untuk menyalurkan hak pilihnya dengan bijak.
“Pada tingkat provinsi ada dua calon gubernur yang sedang berlaga, yaitu pasangan Buya Mahyeldi Vasco dan Epyardi Ekos, semuanya adalah putra terbaik daerah dan pernah menjalin komunikasi dengan LDII,” jelasnya.
H. Muchfiandi menambahkan, setiap pengurus dan warga LDII harus menjaga kerukunan dan kesatuan, meskipun berbeda pilihan.
“Sangat wajar kita memiliki perbedaan pandangan politik, akan tetapi setelah pilkada usai mari kita bersama mendukung pemerintahan yang terpilih guna mencapai visi misi pemerintah Sumatera Barat,” tambahnya.
Saat memberikan materi, Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat H. Abdillah menyampaikan amanat Ketum LDII bahwa sikap netral aktif LDII bukan berarti menghindar dari politik sepenuhnya, melainkan tetap ikut serta dalam menjaga stabilitas nasional dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan serta kearifan lokal.
“LDII harus menghindari keterlibatan langsung dalam politik praktis, seperti mendukung calon atau partai politik tertentu. Sebaliknya, LDII perlu berperan dalam menyuarakan nilai-nilai luhur, seperti persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
H. Abdillah mengingatkan, di era digital ini penting bagi setiap pengurus dan warga LDII untuk bijak bermedia sosial. Anggota LDII diimbau untuk tidak ikut serta dalam kampanye atau debat politik yang dapat memicu konflik.
Ia juga menegaskan agar seluruh anggota menjaga etika bermedia sosial, menyebarkan konten yang positif, serta tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau propaganda yang bersifat memecah belah.
“Banyak dari para pengurus LDII ini berhubungan baik dengan wartawan, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Jangan sampai muncul sebuah status media sosial atau pernyataan dukungan politik yang semula niatnya bersifat pribadi namun disalahartikan oleh orang yang melihat bahwasanya pengurus LDII telah bersepakat mendukung satu pasangan calon, gagal paham seperti ini mungkin saja terjadi,” tutup Abdillah.
Dalam kegiatan yang menghadirkan 100 orang pengurus LDII se Sumatera Barat itu, Rakorwil LDII Sumbar berhasil membuat 7 kesimpulan yang berisi tentang sikap, partisipasi, dukungan pasca-pilkada, persatuan dan kesatuan, stabilitas nasional, bijak bermedia sosial, pengembangan SDM, dan teguh pada prinsip keagamaan dan kebangsaan. (RNY/Lines)