Jika kita berbicara mengenai sesuatu yang spesial di bulan Dzulhijjah, ada banyak hal istimewa yang ada di dalam bulan tersebut. Salah satu dari sekian keistimewaan tersebut adalah melaksanakan puasa arafah.
Apakah puasa arafah itu ?
Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Disaat umat manusia yang menjalani ibadah haji melaksanakan ibadah wuquf di Arafah, tepat dihari itu jugalah manusia yang tidak menjalani ibadah haji sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa arafah. Pada tahun ini 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu tanggal 11 September 2016.
Lalu, apakah keutamaan yang kita dapatkan dari puasa arafah ?
Keutamaan yang kita dapat dari melaksanakan ibadah arafah yaitu “dapat menghapus dosa dua tahun” (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang). Merujuk dari hadist dibawah ini :
عن ابى قتادة قال : قال رسول الله ص : صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية و مستقبلة و صوم عاشوراء يكفر سنة ماضية . احمد 8 : 261 , رقم : 22 598
Dari Abu Qatadah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) itu bisa menghapus dosa-dosa dua tahun, yaitu setahun yang lampau dan setahun yang akan datang. Dan puasa Asyuraa (tanggal 10 Muharram) bisa menghapus dosa setahun yang lalu”. [HR. Ahmad juz 8, hal. 261, no. 22598]
Apakah puasa arafah hanya dilaksanakan bagi yang tidak menjalani ibadah haji ?
Jawabannya adalah ya, Puasa Arafah ini disyaratkan bagi orang-orang yang tidak sedang melaksanakan haji. Sedangkan bagi yang sedang berhaji, maka tidak diperkenankan melaksanakannya sebagaimana riwayat di bawah ini :
عن عكرمة قال : دخلت على ابى هريرة فى بيته فسألته عن صوم يوم عرفة بعرفات , فقال ابو هريرة : نهى رسول الله ص عن صوم يوم عرفة بعرفات . ابن ماجه 1 : 551 , رقم : 1732
Dari ‘Ikrimah, ia berkata : Saya pernah datang kepada Abu Hurairah di rumahnya, lalu saya bertanya kepadanya tentang puasa hari Arafah di Arafah, maka jawab Abu Hurairah, “Rasulullah SAW melarang puasa hari Arafah di padang Arafah”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 551, no. 1732]
عن عمير مولى عبد الله بن عباس عن ام الفضل بنت الحرث ان ناسا تماروا عندها يوم عرفة فى صوم النبي ص , فقال بعضهم : هو صائم . و قال بعضهم : ليس بصائم . فارسلت اليه بقدح لبن و هو واقف على بعيره فشربه . البخارى 2 : 248
Dari ‘Umair maula ‘Abdullah bin ‘Abbas, dari Ummul Fadhl binti Harits, bahwasanya orang-orang berbantah di sisinya pada hari Arafah tentang puasanya Nabi SAW. Sebagian dari mereka berkata, “Beliau SAW berpuasa” dan sebagian lainnya berkata, “Beliau SAW tidak berpuasa”. Kemudian Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada Nabi SAW, pada waktu itu Nabi SAW sedang wuquf di atas untanya, lalu Nabi SAW meminumnya”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 248]
Setelah kita memahami beberapa uraian hadist di atas, alangkah ruginya jika kita sampai meninggalkan untuk melaksanakan puasa arafah. Keutamaan besar yang diobral oleh Allah pada hari itu tidaklah datang dalam sebulan sekali. Jadi, jangan sampai kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang rugi.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembacanya, sekian dari saya. Wassalam. (int)
Penanggung Jawab Artikel :
Nama : Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah Almubarok)
Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com