Pengamatan Hilal 1 Syawal di Sumbar, LDII Berpartisipasi di Dua Titik

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Padang (30/3). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat turut serta dalam pengamatan hilal untuk menentukan awal Syawal 1446 H di dua lokasi di Sumatera Barat, yakni di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama (Kemenag), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta organisasi masyarakat Islam lainnya.

Di Kota Padang, pengamatan dilakukan di Hotel Rangkayo Basa. Ketua DPW LDII Sumatera Barat H. Muchfiandi yang turut hadir dalam kegiatan pengamatan itu mengatakan bahwa situasi di Padang, hilal tidak terlihat pada saat matahari terbenam sampai pukul 18.26 WIB.

“Kesimpulan rekan-rekan tim rukyat LDII bersama Tim Rukyat dari Kemenag dan BMKG, karena posisi hilal berada di bawah ufuk, yaitu -1,47 derajat, maka hilal tidak bisa diamati. Meskipun cuaca di Kota Padang cerah berawan, hal ini akan menjadi laporan ke Pusat sebagai pertimbangan yang memungkinkan Puasa Genap 30 Hari,” ujar Muchfiandi.

Ia menambahkan bahwa pemantauan yang saat ini dilakukan menggunakan teleskop canggih yang telah disiapkan oleh tim pengamat masing-masing instansi.

“Kami melihat tim rukyat telah menggunakan perangkat teleskop modern untuk memastikan hasil pengamatan yang akurat. Namun, karena posisi hilal di bawah ufuk, maka hilal tidak terlihat,” jelasnya.

Sementara itu, di titik pengamatan Pantai Tiram Kabupaten Padang Pariaman. Ketua DPD LDII Padang Pariaman Dafrizal dan menjelaskan setelah melakukan rukyatul hilal, belum terlihat oleh tim rukyat sebab kondisi hilal tertutup awan tebal.

“Alhamdulillah kami bersama H. Nurkhalis dari bidang pendidikan Agama dan Dakwah LDII Padang pariaman, hari ini turut hadir dalam pengamatan hilal 1 Syawal. Hasil pengamatan hari ini bersama kemenag kabupaten, menyimpulkan bahwa hilal tidak terlihat karena kriteria pengamatan hilal tidak terpenuhi dan cuaca yang tertutup awan tebal di ufuk,” jelasnya.

Turut hadir Kepala Kemenag Kabupaten Padang Pariaman, Kepala KUA se-Kabupaten Padang Pariaman, serta Pengurus DPD LDII Kabupaten Padang Pariaman. 

Dengan tidak terlihatnya hilal, maka Ramadan 1446 H digenapkan menjadi 30 hari, dan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025, sesuai dengan keputusan pemerintah dan hasil sidang isbat yang telah diumumkan secara resmi. (Rifal/Darmasto)

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram