Pangkalpinang (1/10). Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi para pelatihnya, Persinas ASAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan kegiatan Bedah Teknik dan Teori Pencak Silat. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai persiapan mengikuti Pasanggirinas, Kejurnas, Ekshibisi, dan Rakornas Persinas ASAD yang akan berlangsung di Pondok Gede, Jakarta pada tanggal 16-20 Oktober 2023 mendatang.
Kegiatan Bedah Teknik dan Teori Pencak Silat ini dihadiri oleh 50 peserta utusan dari semua Pelatih ASAD Beladiri yang berasal dari Pengkab/Pengkot Persinas ASAD se Pulau Bangka. Acara tersebut juga didukung oleh Pelatih Nasional IPSI DKI Jakarta, Achmad Firdaus, yang juga merupakan mantan atlet Persinas ASAD, dan berperan sebagai narasumber.
Dengan tema “ASAD Untuk Prestasi Pencak Silat Indonesia,” kegiatan ini dibuka oleh Bapak H. Abdu Syukur, Wakil Dewan Penasehat Pengprov Persinas ASAD Kepulauan Bangka Belitung. Dalam sambutannya, beliau berharap bahwa kegiatan Bedah Teknik dan Teori Pencak Silat ini akan meningkatkan kemampuan para pelatih dalam memahami dan mengembangkan ilmu seni beladiri pencak silat.
“Semoga dengan kegiatan ini akan meningkatkan kemampuan para pelatih dalam penguasaan ilmu seni beladiri pencak silat,” ujar Abdu Syukur. “Kami bersama Pengurus Pengprov akan terus berupaya membina Persinas ASAD sebagai sebuah organisasi yang maju dan modern yang terus membina generasi penerus yang memiliki 29 karakter luhur melalui 9 syarat memiliki Silat ASAD,” tambahnya.
——————–
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Ismail, menjelaskan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan para pelatih Persinas ASAD dalam mengadaptasi jurus dan teknik pencak silat yang mengalami perkembangan.
“Kami harus memberikan ruang kepada para pelatih pencak silat dalam upaya peningkatan kemampuan mereka, sehingga ilmu seni beladiri pencak silat sebagai warisan leluhur dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Ismail. “Tentunya melalui pencak silat, para insan pencak silat dapat memiliki dan mengembangkan karakter-karakter yang luhur,” pungkasnya.
Oleh: Kim Cacan (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)