Perasaan malu muncul ketika rambut sudah tak hitam legam lagi. Diantara rambut hitam terdapat beberapa helai rambut putih. Tangan mulai usil untuk mencabutnya. Bahkan jika tangan sendiri tak kuasa untuk menggapainya, tibalah saatnya meminta bantuan keluarga, cuculah yang paling sering jadi targetnya. Terkadang setiap satu helai, dihargai dengan kepingan rupiah agar si cucu semangat menghabiskannya. Itulah si rambut putih, uban.
Tapi siapa sangka ternyata rambut putih yang tanda menua ini, malah nantinya akan menjadi cahaya. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
٣٧١١ – حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَتْفِ الشَّيْبِ وَقَالَ هُوَ نُورُ الْمُؤْمِنِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami ‘Abdah bin Sulaiman dari Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dia berkata; “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang mencabut uban, dan beliau bersabda: “Dia adalah cahaya bagi orang-orang beriman.” (HR. Ibnu Majah No.3711)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى ح و حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الْمَعْنَى عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ قَالَ عَنْ سُفْيَانَ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَقَالَ فِي حَدِيثِ يَحْيَى إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً. رواه ابوداود
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan secara makna, dari Ibnu ‘Ajlan dari Amru bin Syu’aib dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mencabut uban, tidaklah seorang muslim tumbuh uban padanya dalam Islam, disebutkan oleh Sufyan dalam riwayatnya- “Kecuali ia akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.” Dalam riwayat lain (oleh Yahya) disebutkan, “Kecuali dengannya Allah akan menuliskan satu kebaikan dan dihapuskan darinya satu dosa.” (HR. Abu Daud No. 3670)
٢٧٤٦ – حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ نَتْفِ الشَّيْبِ وَقَالَ إِنَّهُ نُورُ الْمُسْلِمِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ قَدْ رُوِيَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ وَغَيْرِ وَاحِدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ishaq Al Hamdani telah menceritakan kepada kami ‘Abdah dari Muhammad bin Ishaq dari ‘Amru bin Syu’aib dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang mencabuti rambut uban, beliau bersabda: “Sesungguhnya uban itu cahaya bagi seorang muslim.” Abu Isa berkata; Hadits ini hasan, telah diriwayatkan dari Abdurrahman bin Al Harits dan yang lainnya dari ‘Amru bin Syu’aib. (HR. Tirmidzi No. 2746 )
٤٩٨٢ – أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ نَتْفِ الشَّيْبِ
Telah mengkhabarkan kepada kami Qutaibah dari Abdul Aziz dari ‘Umarah bin Ghaziyyah dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang mencabut uban (HR. Nasai No. 4982)
Berdasarkan beberapa hadist diatas, dijelaskan bahwa Rasulullah melarang untuk mencabut uban karena nantinya uban tersebut akan menjadi cahaya bagi orang muslim. Seperti kita yang tak mau memadamkan pelita ketika gelap, jadi kenapa kita harus mencabut uban hanya karena malu? Hendaknya uban dijadikan pengingat bahwa usia ini tak muda lagi. Dengan tidak mencabut uban saja, kita sudah menjalan perintah Rasulullah dan mendapat ganjaran pahala. Aamiin (ash)
Penanggung Jawab Artikel :
Nama : Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah Almubarok)
Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com